Stone Mountain

Stone mountain nih salah satu object wisata yang paling dekat dari rumah kami, dari dulu kami punya years pass , jadi tiap masuk kesana kita nggak perlu bayar lagi ,kapan aja mau kesana, ada waktu kosong atau bingung mau jalan kemana ya sudah , arahkan mobil kesana aja.



Kali ini kami memang sengaja kesana, kemarin kemarin kesana sudah lewat jam 5 dan ternyata atraksinya di tutup jam 5, ya sudah kami cuman keliling keliling aja.

Trus dalam rangka mau photo photo, aku juga pengen photo anak anak di jembatan kayu model yang di fim- film America jaman dulu, yang sudah lama banget aku pengen ada picture anak anak disana. (Tapi kemarin nggak jadi lagi karena sudah malam turun dari kereta apinya )

Ya kita naik kereta api keliling stone mountainnya, tapi awalnya kita naik Skylift , ya itu kereta gantung ke atas.

Trus sampai diatas aku kasih usul ke daddynya anak anak, turunnya jalan yuk. soalnya kayaknya asyik hiking kebawah, trus kita juga nggak pernah nyoba.
Dan lagi udara juga sejuk, nggak dingin dan juga nggak panas.

Katanya sih sekitar 30 menitan, apalagi bawa anak anak yang masih harus di tuntun takut glundung kebawah dan jatuh di batu batu..serem kan?,
Si Daddy setuju asal syaratnya, jangan ngeluh kalau kaki sakit sakit malamnya. Ok deh kataku.

Awal jalan, anak anak masih aku lepas jalan sendiri, biar aja kebetulan mereka sudah pake baju lengan panjang, dan celana panjang, sepatupun nggak licin, jadi ok lah aku pikir.

Ada garis putih petunjuk jalan biar kita ikutin garis putih itu untuk turun biar aman. Aku bilang ke Michael , Follow the white line Michael, and walks slowly,no running,please !!

Michael ikutin trus garis putih, dan karena takut dia kepleset ya akhirnya dia dituntun daddynya yang gendong Emily di belakang.

Ryan aku tuntun, meski sekali kali dia lari, duh bikin aku deg degan sepanjang jalan.

Di tengah jalan ada garis kuning, tapi kita terus ikutin garis putih karena aku pikir itu pasti the save way to walk on.

makin kebawah batunya sudah nggak flat lagi, sudah berjenjang kayak tangga, dan kita harus lompat dari satu batu kebatu lain, susah buatku gandeng anak dan loncat satu kesatu batu, jadinya aku biarin Ryan jalan sendiri. tapi selalu aku bilang slowly please... be careful.

Kalau dia lari lari, aku akan teriak ( satu hal yang dibenci si daddy , aku teriak bikin orang ngeliat semua katanya, tapi itu refleks ku aku nggak bisa nahan).

Ya sudah biar aku nggak teriak teriak, aku pegang dia aja lah, meski aku jadi ketarik tarik sama dia.
Pertengahan jalan garis putih mengarah kejalan yang menurutku nggak aman, lebih baik ambil jalan yang banyak dilewatin orang. Ya sudah aku ikutin orang orang lewat, ada pegangannya ternyata tapi udah nggak ada garis putihnya.

Mulai deh si Michael yang sifat dan selalu pengennya Rule is the rule , marah marah.. dia mau follow the white line, dia ajak kami balik lagi keatas, ikutin garis putih.. aku bilang dibawah bakal ada garis putih lagi, tapi ternyata makin kebawah makin berjenjang dan jalan nggak mulus lagi, jadi garis putih ya nggak ada , yang ada cuman garis kuning.

Michael mulai nangis, dan ditengah tangisnya minta pipis..ihh kesel banget rasanya, terpaksa masuk hutan untuk ajak dia pipis.
Akhirnya dia nangis sampai teriak teriak, aku biarin aja aku jalan dulu sama Ryan, dan Michael diomongin deh sama daddynya.
Michael mau juga jalan sambil nangis sedikit sedikit, nangis karena kemauannya nggak dituruti.
Aku suruh dia balik keatas sendiri, eh beneran dia balik sendiri, tapi buru buru aku suruh stop, wuihh,,bolak balik..nggak lah ya.

lama lama dia lupa juga sama white linenya, dan sudah asyik lompat lompat batu.

Akhirnya sampai juga dibawah dan dibawah kami naik kereta api ke Station depot.

Disana kami lihat 4D movie, 4D movie ini, movie yang dilengkapi dengan snow..kalau ada adegan snownya, atau bau coklat susu kalau di Film orangnya minum coklat susu.

Ya 3D plus tambah aroma dan rasa deh gitu deh maksudnya 4D. nggak lama cuman 15 menitan, yg lama antri masuknya.hehehe.

selesai nonton kami pulang karena sudah malam lampu lampu untuk suasana cristmas mulai dinyalain, ya Stone mountain memang sudah pasang lampu lampunya 2 bulan sebelum natal dan itu berlangsung sampai tahun baru.

Indah banget lampu lampunya..bagus deh, sayang aku sudah malas motoinnya, sudah sering lihat hehehe




Comments

D-eby said…
weh si daddy kuat yah bawa emily di pundaknya dgn pake acara turun si gunung lagi..
Hazmin Family said…
wah asyik ya ... anak2 pasti senanglah ... kami jg pernah naik & turun lewat jalan setapak itu ... tp pulang2nya kakiku jd bengkak ... uhh sok manja ya ...