Ryan dan Michael

Sekarang gurunya Ryan bilang.. dia lebih baik dari kemarin ..sudah mau berkomunikasi dan berinteraktive dengan teman temannya.. Ahhh..lega rasanya.. aku sudah khawatir dia akan masuk kekelas special need lagi.. karena susah diajak komunikasinya.

Michael masih dispecial need meski sebagian besar waktunya ada dikelas regular.
Mungkin karena dia masih suka nangis dan marah marah atau bisa jadi karena guru regularnya nggak mau disusahin.. ya nggak apa apa juga sih soalnya kalau dikelas special need dia bisa belajar bareng teman teman yang gradenya lebih tinggi..sementara kalau dikelas biasa dia bisa belajar ngomong dengan sesama umur dia.. ada bagusnya ada buruknya juga .. semoga yang terbaik buat kamu ya nak..

Yang jelas aku bangga sama mereka..
Di tempat karate mereka jadi contoh.. mereka bisa menguasai dan hafal gerakan dibanding anak anak yang seumur mereka.
Selalu dapat pujian.. hihihi mama yang ikut senang dan bangga jadi tambah semangat latihan dirumah sama mereka deh.
Di tempat piano guru Michael juga memuji meski kadang Michael ada juga sih bad moodnya ..dia maunya perfect padahal dia belum menguasai notnya..yang ada dia marah marah sama dirinya sendiri.
Guru pianonya bilang.. Michael tuh murid favorite dia sampai dia cerita sama suaminya tentang Michael yang menurut dia punya kemampuan photographic memories. atau Eidetic .
Memang sih kalau soal pelajaran kemampuan Michael memang bisa dibanggakan, nggak hanya guru pianonya yang bilang , gurunya disekolahpun mengatakan begitu kadang malah mereka kewalahan soalnya kalau gurunya ngulang pelajaran sebelumnya. Michael sudah tahu semua jawaban yang ditanyakan sampai gurunya harus suruh Michael jangan jawab dulu biar anak lain yang jawab dulu kalau anak lain nggak bisa jawab baru Michael yang disuruh jawab dan rata rata jawabannya selalu benar begitu menurut gurunya.
Masalah sama Michael cuman dia tuh mau selalu perfect . Dia ingin selalu yang diutamakan.
kemarin dia nangis karena dia nggak terpilih dalam group game saat pelajaran olahraga.
Dan hari berikutnya menangis karena dia baru ikutan main jam pelajarannya udah habis dan dia nggak dapat bolanya.
Ah kasihan anakku..kalau kayak gitu hatiku sedih bayangin dia sedih beda dari teman temannya.
Aku jadi takut kalau begitu terus dia akan sering merasakan patah hati sebab didunia ini banyak orang jahat dan nggak semuanya sesuai dengan hati kita yang bersih dan berniat baik ini.
Semoga dia bisa belajar dari rasa sedih itu membuat dia bisa lebih tegar nantinya.. semoga umurku panjang bisa temanin dia terus sampai dia temukan orang yang bisa temani dan selalu mengobati hati dia yang sedih..
Tegarkan hati anakku ya Allah..